Suatu sistem terdiri dari fasa dan komponen. Fasa adalah keadaan asli suatu zat, baik dari segi sifat kimia hingga sifat fisiknya. Sedangkan komponen adalah wujud suatu sistem, bisa berupa padat, cair, dan gas. Dalam satu sistem terdapat satu komponen atau lebih, dimana jumlah komponen dinyatakan dengan C. Begitu pula dengan fasa, banyaknya fasa dinotasikan dengan P.
Pada sistem tiga-komponen dinyatakan derajat kebebasan dengan F = 3 – P + 2 = 5 – P (apabila tekanan dan suhu dibuat tetap). Sistem komponen tunggal menggambarkan sistemnya secara sempurna dengan dua derajat kebebasan, untuk komponen dua fasa dengan satu derajat kebebasan. Sedangkan sistem tiga-komponen menggambarkan keadaan sistemnya dengan dua derajat kebebasan yaitu temperature dan tekanan yang dibuat tetap dan fraksi kedua komponen sebagai peubah. Fraksi mol sistem tiga-komponen (C=3) dari sistem Terner adalah, xA + xB + xC = 1.
Diagram untuk satu fasa dan dua fasa dapat digambarkan dalam satu bidang. Sedangkan untuk menggambarkan diagram tiga-fasa dapat menggunakan grafik segitiga sama sisi, seperti pada gambar 1.1. Konsentrasi dinyatakan sebagai % berat atau fraksi mol. Titik nol dimulai dari a,b,c, dengan A,B,C menyatakan komposisi adalah 100% atau 0. Jadi garis Aa, Bb, dan Cc menunjukkan komposisi konsentrasi komponen A, B, dan C (sisi AB bersesuaian dengan xC, sisi AC bersesuaian dengan xB, dan sisi BC bersesuaian dengan xA). Titik dalam diagram tersebut bersesuaian dengan sistem dari ketiga zatnya. Misalnya, titik V, menunjukkan xA = 0.8; xB = 0.2; dan xC = 0.7.
Diagram untuk satu fasa dan dua fasa dapat digambarkan dalam satu bidang. Sedangkan untuk menggambarkan diagram tiga-fasa dapat menggunakan grafik segitiga sama sisi, seperti pada gambar 1.1. Konsentrasi dinyatakan sebagai % berat atau fraksi mol. Titik nol dimulai dari a,b,c, dengan A,B,C menyatakan komposisi adalah 100% atau 0. Jadi garis Aa, Bb, dan Cc menunjukkan komposisi konsentrasi komponen A, B, dan C (sisi AB bersesuaian dengan xC, sisi AC bersesuaian dengan xB, dan sisi BC bersesuaian dengan xA). Titik dalam diagram tersebut bersesuaian dengan sistem dari ketiga zatnya. Misalnya, titik V, menunjukkan xA = 0.8; xB = 0.2; dan xC = 0.7.
Daftar Pustaka :
Atkins, P.W. 1996. Kimia Fisika. Jakarta: Erlangga.
Dogra, S.K. 1990. Kimia Fisika dan Soal-soal. Jakarta: UI-PRESS.
Triyono. 2013. Kesetimbangan Kimia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.