Diagram fasa merupakan ringkasan
dari data eksperimen (percobaan). Diagram fasa pada suatu zat memperlihatkan
daerah – daerah tekanan dan temperatur di mana bebagai fasa bersifat setabil
secara termodinamis. Batas – batas antara daerah – daerah itu, yaitu batas –
batas fase, meperlihatkan nilai – nilai dan di mana dua fasa berada dalam kesetimbangan.
Kali ini saya mencoba
membaca diagram fasa Helium pada
gambar di bawah.
Dalam diagram tersebut dapat di
ketahui bahwa ada tiga fasa, yaitu fasa padat, cair, gas. Dalam senyawa ini
memiliki isotp stabil kedua, yang dalam diagram di tulis Helium I dan Helium
II. Helium II memiliki titik jenuh pada tekanan 0,016 bar dengan suhu 1,8 K. Ada juga fasa SUPERFUILDE, yang merupakan di mana materi berperilaku seperti
cairan dengan viskositas nol dengan tekanan 1 bar pada suhu 1,9 K. Subtansi, yang tampak seperti cairan
normal, mengalir tanpa gesekan melewati permukaan apa pun, yang memungkinkan
untuk terus beredar melalui penghalang dan melalui pori – pori dalam wadah yang
menahannya.
Kemudian pada Helium I,
juga memiliki titik jenuh pada tekanan 1 bar dengan suhu 4,2 K. Titik triple point terletak pada tekanan
0,05 bar dengan suhu 2,17 K. Titik critical pointnya berada pada tekanan
2,23 bar dengan suhu 5,2 K, sedangkan di atas itu merupakan titik di
mana fasa cair dan gas yang berbeda tidak ada. Hal ini dapat berefek melalui
zat seperti gas, dan melarutkan bahan seperti cairan. Keadaan itu di sebut
superkritis.