Obat PK
Pada masyarakat sekarang ini, banyak orang yang mengonsumsi berbagai obat – obat an seperti obat tradisional maupun obat kimia. Tidak hanya kalangan dewasa, semua usia pun menggunakannya. Obat adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengurangi atau menyembuhkan penyakit. Berbagai macam obat dengan kegunaan yang berbeda – beda. Dalam memutuskan pengobatan masing – masing harus memikirkan kebutuhan dan situasi serta kondisi yang sedang dihadapi. Salah satu alasannya adalah reaksi dan cara kerja yang berbeda antara kedua obat tersebut. Obat kimia lebih baik digunakan karena reaksinya yang lebih cepat dalam mengatasi gejala dan merendam rasa sakit. Salah satunya adalah obat PK (kalium permanganat) yang memiliki fungsi sebagai berbagai macam penyakit kulit.
Kalium permanganat dengan rumus kimia KMnO4 merupakan suatu senyawa kimia yang termasuk golongan peroksidan yang dapat melepaskan oksigen (proses oksidasi) dan membunuh bakteri. Oleh sebab itu, kandungan ini sering ditemukan pada obat untuk membersihkan luka pada kulit.
Kalium
permanganat tersedia sebagai serbuk maupun larutan berwarna ungu, mudah larut
dalam air. Dalam larutan encer merupakan peroksidan. Pelepasan oksigen terjadi
bila zat ini bersentuhan dengan zat organik. Inaktivasi menyebabkan perubahan
warna larutan dari ungu menjadi biru. Zat ini bekerja sebagai pembersih luka,
iritan, deodoran dan astringen.
Sifat
fisika dan kimia :
Tampilan : berupa kristal ungu
Bau : tidak berbau
Kelarutan : 7 g dalam 100 g air
Berat jenis : 7
Volatilasi (21 áµ’C) : 0
Titik didih : N/A
Titik leleh : 240 áµ’C
Obat
PK ini dalam bentuk bubuk berwarna hitam. Bukuk PK yang pada kemasan atau botol
yang berlogo lingkaran warna hijau (Obat Bebas) ini
termasuk obat non oral, yang bisa didapatkan di Apotek atau toko obat yang
menyediakan, tanpa resep dokter, jadi di jual bebas.
Indikasi
atau Kegunaan Kalium Permanganat
Kalium
permanganat digunakan untuk membersihkan luka dan berbagai macam infeksi kulit
yang tidak dalam. Sering juga digunakan sebagai air mandi untuk menghindari
infeksi pada kulit yang luka. Selain itu larutan PK juga digunakan untuk
mengatasi jamur kaki, pempigus, impetigo, irigasi kandung kemih yang mengalami
infeksi, pencucian area perineum pasca melahirkan, dan membersihkan area anus
setelah operasi
ambeien.
Kontraindikasi
Obat
ini tidak digunakan untuk luka yang dalam dan perlu penutupan yang rapat.
Dosis
Kalium Permanganat dan Cara Penggunaan
Kalium
permanganat tersedia dalam sediaan serbuk kristal ukuran 5 gr. Serbuk
dilarutkan dengan air, umumnya 1 : 10.000. Dosis yang lazim digunakan untuk
kompres luka luar dan untuk air mandi seperti berikut:
1.
Luka luar
Dosis
umum yang digunakan untuk luka luar adalah larutan 0,01% untuk kompres luka 2-3
kali sehari. Larutan ini juga bisa digunakan untuk rendaman kaki yang terkena
kutu air, lakukan setia 8 jam sekali.
2.
Air
Mandi
Untuk
air mandi gunakan 1gr/5000 mL air atau sekitar 10-20 liter air.
Cara
memakai PK (Kalium permanganat)
1.
Bersihkan luka terlebih dahulu sebelum
memberikan larutan PK. Obat ini dapat mengiritasi lapisan lendir, hindari
penggunaan di area mata.
2.
Ikuti anjuran dokter atau petunjuk
penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai menggunakannya.
3.
Gunakanlah antara satu dosis dengan
dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12
jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan
usahakan untuk menggunakannya pada jam yang sama setiap hari.
Efek
Samping Kalium Permanganat (PK)
Kalium
permanganat umumnya ditoleransi dengan baik. Namun ada beberapa efek samping
yang mungkin muncul, antara lain sebagai berikut:
1.
Iritasi, nyeri, rasa terbakar dan
kemerahan pada kulit.
2.
Jika terjadi kontak dengan mata dapat
menyebabkan efek seperti terbakar dan kemerahan.
3.
Jika terjadi kontak pada area kewanitaan
dapat menyebabkan efek seperti terbakar dan pendarahan.
4.
Menimbulkan perubahan warna pada
pakaian.
Penggunaan
berlebihan atau pada konsentrasi yang terlalu tinggi atau tertelan dapat
menyebabkan perubahan warna pada selaput lendir, iritasi pada mata, batuk,
perdarahan pada saluran cerna dan muntah. Segera hubungi tenaga medis untuk
mendapatkan pertolongan.
Peringatan
dan Perhatian
Sebelum dan selama
menggunakan PK, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
1.
Hindari kontak langsung dengan mata.
2. Gunakan larutan PK dengan kadar yang
dianjurkan dokter, jangan terlalu pekat. Jika mengalami alergi, hentikan
penggunaannya.
3.
Kehamilan dan Menyusui
Apakah
obat Kalium Permanganat boleh dikonsumsi oleh ibu hamil dan ibu menyusui?
Penggunaan
kalium permanganat untuk ibu hamil sebaiknya hanya jika dibutuhkan atau dengan
konsentrasi kecil saja. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum
menggunakannya.
Meskipun
belum ada penelitian yang menjelaskan apakah kalium permanganat dapat masuk dalam
saluran ASI. Namun karena umumnya obat-obatan akan mempengaruhi ibu menyusui,
sebaiknya digunakan hanya jika sangat dibutuhkan saja.
Interaksi
Obat
Meskipun
jarang terjadi beberapa obat topikal mungkin dapat berinteraksi dengan kalium
permanganat. Berhati-hatilah pada penggunaan bersamaan dengan obat topikal
lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Daili, Emmy S
Sjamsoe,.dkk. 2005. Penyakit Kulit Yang
Umum Di Indonesia. Jakarta : Medical Multimedia Indonesia.
[online].https://mediskus.com/kalium-permanganat-pk.
Diakses Tanggal 13 Desember 2018, pukul 20.24.