Jumat, 14 Desember 2018

Manfaat Kromium (Cr) Untuk Kesehatan


Apa itu Kromium?

Kromium merupakan  unsur kimia dari grup 6 (VIB) dari tabel periodik. Kromium ditemukan oleh kimiawan Perancis Nicolas-Louis Vauquelin. Nama Kromium sendiri berasal dari Chromos Yunani yang berarti “warna”. Kromium adalah elemen yang relatif melimpah di kerak bumi, kromium dalam bentuk logam bebas tidak pernah ditemukan di alam. Kebanyakan bijih terdiri dari mineral kromit dengan formula ideal FeCr2O4.
            Kromium merupakan  unsur kimia yang sebenarnya adalah logam yang keras dan rapuh dan merupakan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil. Manfaat yang diketahui dari kromium yaitu mengontrol gula darah, mengontrol diabetes, kesehatan jantung, manajemen berat badan dan kesehatan otak. Penelitian juga menunjukkan bahwa kromium dapat membantu melindungi kromosom DNA dari kerusakan, yang berarti kromium mungkin dapat menghentikan mutasi sel yang dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis. Selain itu, kromium dikaitkan dengan peningkatan kesehatan kardiovaskular karena perannya dalam metabolisme lemak, selain protein, karbohidrat dan nutrisi lainnya.
            Menurut National Institute of Health, ada dua jenis kromium yaitu, trivalen (kromium 3+) yang dianggap "aktif secara biologis" dan dapat ditemukan dalam makanan, dan hexavalent (kromium 6+) yang dianggap beracun dan tidak aman bagi manusia, sehingga digunakan dalam aplikasi industri dan tidak dimaksudkan untuk diperoleh dari makanan. Beberapa peneliti medis percaya bahwa kekurangan kromium jauh lebih umum, terutama pada orang yang tidak merespon insulin dengan baik yang merupakan jumlah populasi yang terlalu besar dan makan makanan yang buruk. Orang dengan diabetes dan orang tua lebih mungkin memiliki kekurangan kromium daripada orang dewasa atau anak-anak yang sehat.
Ketika kekurangan kromium, gejala yang umum terjadi meliputi:
  • ·         Kontrol glukosa darah yang buruk
  • ·         Tingkat tulang lemah dan tulang yang memburuk
  • ·         Energi rendah, kelelahan
  • ·         Kesehatan kulit yang buruk
  • ·         Resiko kolesterol tinggi dan komplikasi jantung
  • ·         Konsentrasi rendah dan memori yang buruk
  • ·         Kesehatan mata yang memburuk
  • ·         Perubahan mood, seperti peningkatan kecemasan
  • ·         Perubahan nafsu makan
  • ·         Perubahan berat badan
  • ·         Pertumbuhan dan perkembangan terhambat
  • ·         Waktu yang tertunda dalam penyembuhan luka atau pulih dari operasi  

Apa manfaat Kromium?

  1. Membantu mengontrol gula darah dan mencegah diabetes
Kromium dapat membantu meningkatkan peran insulin, hormon penting yang mengontrol gula darah, dan membantu membawa glukosa ke dalam sel di mana ia digunakan untuk energi tubuh. Kromium juga mendukung metabolisme yang sehat dan penyimpanan nutrisi di seluruh tubuh, karena dapat membantu menyerap dan mendistribusikan nutrisi dari karbohidrat, lemak, dan protein yang ditemukan dalam makanan yang dikonsumsi dengan lebih baik. Ragi Brewer (juga disebut ragi gizi), misalnya, adalah sumber tinggi kromium dan telah ditemukan untuk membantu mendukung metabolisme gula (dalam bentuk glukosa) di dalam darah, yang bermanfaat untuk mencegah intoleransi glukosa, insulin resistensi dan pembentukan diabetes.
  1. Membantu mengurangi kolesterol tinggi
Kromium diperlukan untuk metabolisme lemak, termasuk kolesterol. Penelitian menunjukkan hubungan antara asupan kromium yang tinggi dengan arteri sehat dan kadar kolesterol darah. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa orang yang meninggal karena penyakit jantung cenderung memiliki tingkat kromium yang lebih rendah dalam darah pada saat kematian.
  1. Membantu mencegah berat badan dan makan berlebihan
Kromium (dalam bentuk kromium picolinate atau CrPic) telah dikaitkan dengan penurunan risiko obesitas, dan berpengaruh positif terhadap asupan makanan yang masuk. Beberapa penelitian menemukan bahwa asupan kromium yang lebih tinggi dikaitkan dengan pengurangan jaringan adiposa (penumpukan lemak pada tubuh) dan pengontrolan nafsu makan.
  1. Membantu menjaga kesehatan otak dan melawan penurunan kognitif
Karena kromium mampu meningkatkan kadar glukosa dan respons insulin, kromium dapat bertindak sebagai modulator fungsi otak yang bermanfaat dan dikaitkan dengan pengurangan perubahan yang berkaitan dengan usia otak. Secara khusus, kromium terkait dengan fungsi hipotalamus. Hipotalamus sangat penting, bagian sentral dari sistem saraf otonom yang membantu mengontrol suhu tubuh, rasa haus, rasa lapar, tidur dan aktivitas emosional. Banyak bagian lain dari otak juga dapat mengambil manfaat dari kromium, termasuk kelenjar pineal dan thymus yang juga dipengaruhi oleh kontrol insulin.
  1. Membantu meningkatkan kesehatan kulit dan mencegah jerawat
Perubahan cepat kadar gula darah dikaitkan dengan jerawat dan reaksi kulit lainnya, karena kromium membantu menyeimbangkan kadar gula darah, hal ini dikaitkan dengan peningkatan kesehatan kulit. Makanan kaya kromium (seperti brokoli) juga biasanya mengandung phyotnutrients dan antioksidan lain yang dapat meningkatkan penampilan kulit dan membantu melawan jerawat atau tanda-tanda umum penuaan.
  1. Mendukung metabolisme sehat dan menstabilkan tingkat energi
Trace mineral seperti kromium sangat penting bagi orang yang aktif, karena mikronutrien ini diperlukan untuk meningkatkan energi (kalori) yang dikeluarkan. Kronium terutama penting untuk menjaga metabolisme bagi yang menjalani diet rendah kalori dan rutin berolah raga, karena kromium dikeluarkan melalui urin dan keringat.
  1. Membantu menjaga kesehatan mata
Kromium dapat membantu melindungi dari gangguan mata yang berhubungan dengan usia seperti glukoma. Glukoma berkaitan dengan diabetes dan disebabkan oleh penumpukan cairan di mata, menambah tekanan berbahaya pada saraf optik mata yang halus, retina dan lensa, yang akhirnya dapat menyebabkan kebutaan. Kromium dapat menurunkan risiko diabetes dan gangguan mata terkait karena perannya yang bermanfaat dalam mengontrol glukosa darah.
  1. Membantu melindungi tulang dari osteoporosis dan patah tulang
Kromium diketahui memperlambat pengeluaran kalsium, sehingga bermanfaat untuk mencegah keropos tulang dan gangguan terkait tulang. Oleh karena itu, itu juga merupakan obat alami untuk osteoporosis.

Sumber Kromium pada makanan?

Berikut  ini adalah 12 sumber makanan terbaik untuk mendapatkan lebih banyak kromium secara alami :
  1. Brokoli - 1 cangkir matang : 22 mikrogram (88% DV)
  2.  Anggur / Jus anggur (murni, tanpa pemanis) - 1 cangkir jus : 8 mikrogram (32% DV)
  3. Kentang - 1 cangkir : 3 mikrogram (12% DV)
  4. Bawang putih - 1 sendok the : 3 mikrogram (12% DV)
  5. Basil - 1 sendok makan : 2 mikrogram (8% DV)
  6. Daging sapi Grass-Fed - 3 oz : 2 mikrogram (8% DV)
  7.  Jeruk / Jus Jeruk (murni, tanpa pemanis) - 1 cangkir jus : 2 mikrogram (8% DV)
  8. Kacang Hijau - 1 cangkir dimasak : 2 mikrogram (8% DV)
  9.  Apel - 1 sedang : 1 mikrogram (4% DV)
  10. Pisang - 1 sedang : 1 mikrogram (4% DV)

Bagaimana keamanan dan bahaya mengkonsumsi Kromium?

Manfaat mengonsumsi suplemen kromium masih agak kontroversial dan dipertanyakan oleh beberapa ahli medis, karena penelitian hingga saat ini menunjukkan hasil yang beragam. Suplemen makanan mengandung kromium termasuk kromium picolinate, kromium polinikotinat dan beberapa jenis terkait lainnya. Suplemen kromium hanya boleh dilakukan dengan pengawasan dokter. Konsumsi kromium yang berlebihan dapat mengakibatkan gangguan sistem pencernaan, hipoglikemia (rendahnya kadar gula darah), keracunan kromium (dapat merusak hati, ginjal dan jantung). Keracunan kromium ditandai dengan gangguan sinyal saraf dan denyut jantung.  Jika tidak menderita gangguan penyakit tersebut, disarankan untuk mencukupkan asupan kromium dari makanan.
Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa kromium aman dalam jumlah sedang tetapi terlalu banyak dapat menyebabkan toksisitas dan beberapa efek serius. Untungnya, kromium overdosis sangat jarang karena kromium hanya memasuki sel dalam jumlah yang sangat kecil, sementara sisanya mengalir keluar dengan mudah dari tubuh. Ketika seseorang memperoleh terlalu banyak (kemungkinan besar dari suplemen dan bukan sumber makanan), kromium berpotensi memasuki sel dan menyebabkan kerusakan DNA, jadi selalu pintar untuk menghindari mengonsumsi lebih dari dosis yang disarankan.

Daftar Pustaka :
Lingga, Lanny. 2012. Bebas Diabetes Tipe-2 Tanpa Obat. Jakarta : PT. Agro Media Pustaka