Fasa merupakan suatu bentuk zat, yang mana zat itu dibedakan menjadi zat padat, cair dan gas. Ketiga fasa tersebut diketahui bisa mencapai kesetimbangan melalui diagram fasa. Perlu diketahui bahwa diagram fasa itu sendiri adalah suatu grafik yang didalamnya menunjukkan kondisi kesetimbangan antara ketiga fasa (padat, cair dan gas) pada suatu zat yang dipengaruhi oleh suhu(T) dan tekanan(P).
Dibawah ini merupakan salah satu contoh dari diagram fasa, disini saya memakai diagram fasa oksigen.
Gambar 1.1 Diagram Oksigen
Dari diagram oksigen tersebut, kita dapat mengetahui pada suhu dan tekanan berapakah ketiga fasa mengalami kesetimbangan. Dalam diagram tersebut juga memperlihatkan istilah S, L, G TP dan CP. S menunjukkan bahwa ia dalam keadaan solid (padat), L menunjukkan bahwa ia dalam keadaan liquid (cair) dan G menunjukkan bahwa ia dalam keadaan gas. Sedangkan TP (triple point ) disitu merupakan tempat bertemunya ketiga fasa yaitu padat, cair dan gaspada suhu dan tekanan tertentu. CP (critical point) menunjukkan bahwa kerapatan cairan sama dengan kerapatan uapnya.
Berikut adalah cara membaca diagram fasa oksigen dari grafik tersebut :
• Titik kesetimbangan (TP) terjadi pada suhu -219ºC dan tekanan 0,0015 atm
• Titik kritis (CP) terjadi pada suhu -119ºC dan tekanan 50 atm
• Untuk mengubah fasa padat ke gas, bisa langsung mengubahnya tanpa melewati fasa liquid terlebih dahulu yang membutuhkan tekanan dibawah 0,0015 atm dan suhu dibawah -219ºC
• Untuk mengubah fasa padat ke liquid membutuhkan tekanan diatas 0,0015 atm dan suhu diatas -219ºC
• Untuk mengubah fasa liquid ke gas membutuhkan tekanan diatas 0,0015 atm dan suhu antara -219ºC ̶ -119ºC
• Jika suhunya konstan maka tekanannya dinaikkan.
Referensi
Atkins.P.W.1993.Kimia Fisika Jilid 1 Edisi Keempat.Jakarta:Erlangga