Jumat, 06 April 2018

Kesetimbangan Asam Basa


Kesetimbangan Asam Basa

      Kalian pernah  mendengar istilah keseimbangan asam basa. Menurut pendapat Bronsted Lowry yaitu asam adalah donor proton dan basa adalah akseptor proton. Keseimbangan asam basa sendiri sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya untuk lingkungan tapi juga tubuh kita.

Kesetimbangan asam basa dalam air

     Kesetimbangan yang menggunakan asam atau basa lemah yang diaplikasakan dalam sebuah larutan maka disebut kesetimbangan homogen. Reaksi umum yang terjadi pada air yaitu :

H2O(l) H+ (aq) + OH- (aq)

Reaksi umum yang terjadi pada keseimbangan pada kesetimbangan donor proton yaitu : 

Asam (aq) + H2O (l)   basa (aq) + H3O+ (aq) K = a (H3O + a (basa) / a (asam) a (H2O)


     Dalam hal ini "asam" dapat berupa zat asam atau asam konjugat dari suatu basa begitupun sebaliknya. Pada teori Bronsted Lowry tidak ditemukan perbedaan yang pokok antara asam dengan asam konjugat begitupun basa dengan basa konjugat.

Konstanta keasaman

     Konstanta keseimbangan adalah konstanta keasaman, saat reaksi atau pergerakan atau perubahan air pelarut = 1. Maka didapat :
Ka = a(H3O+ ) a (basa ) / a (asam )

Konstanta keasaman memiliki jarak nilai yang panjang, sehingga didapat logaritma

pKa = -log Ka

Semakin tinggi pKa senyawa asam, semakin rendah Ka-nya berakibat pada kemampuan donor proton ke air semakin lemah. Nilai pKa berhungan dengan fungsi gibs, yaitu :

∆G° = -RT ln Ka = 2,303 RT × pKa



Otoionisasi dan PH

     Air bersifat netral sehingga dia bisa bersifat asam atau basa tergantung pasangannya sifat ini disebut amfortik. Dimana Kw adalah konstanta protopolisa air, saat suhu 25°C, Kw = 1.008×10-14 pKw = 14,00 yang membuktikan jika sedikit air yang menguap, semakin besar pH larutan reaksi ion hidrogen semakin lemah.

pH = -log [H+]
pOH=-log a[OH-]
pKw = pH + pOH
pKw = 14

Maka semakin besar pH larutan, pOH akan semakin kecil agar nilainya sama dengan pKw.



Tabel 1.1 pH beberapa fluida (cairan dan gas )


Asam Basa Kuat dan Lemah

     Asam kuat adalah pemberian proton yang bersifat kuat dimana konstanta keasaman nya saat bereaksi dengan air tak terhingga. Basa kuat adalah penerima proton yang bersifat kuat dimana ion tersebut terionisasi dengan sempurna dalam air. Asam lemah adalah asam bronsted yang tidak bereaksi secara sempurna. Basa lemah adalah basa bronted yang tidak bereaksi secara sempurna. Asam basa kuat merupakan asam basa yang terionisasi yang sempurna sedangkan asam basa lemah merupakan asam basa yang tidak terionisasi secara sempurna. Rentang pH sendiri antara 1 hingga 14, dimana 1-6 adalah asam dan 8-14 adalah basa, sedangkan 7 adalah pH netral. Ph asam semakin mendekati 7  maka kekuatan asamnya semakin lemah dan jika menjauhi 7 akan semakin kuat. PH basa ketika mendekati 7 akan semakin lemah dan ketika menjauhi 7 semakin kuat. Berikut adalah tabel kekuatan relatif beberapa pasangan asam basa;



Tabel 1.2 Kekuatan Relatif Pasangan Asam-Basa Konjugat


Titrasi Asam Basa

     Titrasi asam basa adalah titrasi berdasarkan reaksi antara senyawa asam dan basa. Didalam titrasai ada banyak istilah lain seperti titran yaitu larutan yang sudah diketahuin konsentrasinya yang digunakan untuk mentitrasi dan berada dalam buret. Analit yaitu larutan yang dicari tau konsentrasinya dan berada dalam erlenmeyer. Titik ekuivalen yaitu titik dimana terjadi keseimbangan mol antara titran dan analit. Titik akhir titrasi yaitu titik dimana keseimbangan larutan telah dicapai tapi indikator masih terus ditambahkan hungga larutan dalam erlenmeyer (analit) berubah warna dan saat itu juga titrasi dihentikan.
Masing- masing larutan memiliki tingkat pH yang berbeda. Saat dilakukan titrasi asam kuat dengan basa kuat maka pH larutan saat mencapai titik ekuivalen adalah 7. Saat dilakukan titrasi asam lemah dengan basa kuat maka pH pada saat mencapai titik ekuivalen adalah > 7. Dan saat dilakukan titrasi antara asam kuat dengan basa lemah maka pH pada saat mencapai titik ekuivalev adalah < 7.

     Larutan penyangga atau larutan buffer merupakan larutan campuran antara asam lemah dengan garamnya atau campuran larutan antara basa lemah dengan garamnya larutan buffer ini berfungsi untuk mempertahankan nilai pH dari larutan tersebut yang berarti jika larutan tersebut ditambah sedikit asam, basa atau diencerkan maka pH akan tetap.

     Indikator merupakan cairan yang digunakan untuk mengetahui suatu titik akhir titrasi dari suatu titrasi, dimana saat suatu larutan yang dititrasi telah mencapai titik ekuivalen dan masih ditambah indikator hingga berlebih yang berakibat pada perubahan warna pada larutan yang menandakan telah tercapai titik akhir titrasi.  Indikator sendiri banyak yang terbuat dari senyawa-senyawa organik seperti dari beberapa jenis sayuran. Setiap indikator mempunyai rentang pH yang berbeda-beda. Di bawah ini adalah tabel rentang PH dari beberapa indikator yang banyak digunakan,



Tabel 1.3 Beberapa Indikator Asam-Basa




DAFTAR PUSTAKA

Atkins, P.W.1996. Kimia Fisika Jilid 1 Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.

Chang, Raymond.2005.Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2.Jakarta: Erlangga.

Sumarjono.2012.Mini Book Master Kimia. Jakarta: PT. Wahyu Media.





Disusun oleh :
Nama  : Syilfia Ainur R. B.
NIM    : 16630077