Kamis, 05 April 2018

Cairan Campur Sebagian

Cairan Campur Sebagian

Kelarutan adalah suatu kemampuan dimana zat terlarut dapat bercampur dengan pelarut. Pada zat-zat tertentu bisa larut pada saat kesetimbangan. Kelarutan timbale balik yaitu kelarutan dari suatu cairan dimana cairan dapat bercampur sebgian ketika suhu mencapi titik kritis (dibawah suhu kritis). Ketika suatu cairan telah mencapai titik kritis, maka cairan itu akan bercampur sempurna akan tetapi ketika suhu telah melewati titik kritis maka komposisi dari cairan ini akan kembali pada keadaan semula yaitu cairan bercampur sebagian.
Suatu larutan memiliki tingkat kelarutan yang berbeda-beda tergantung jenis zat terlarut dan pelarutnya, ada yang larut sempurna dan ada yang hanya terjadi larut sebagian, sehingga ketika suatu cairan larut sempurna berarti cairan ini bisa dikatan campur sempurna dan ketika suatu larutan hanya terjadi larut sebagian berarti cairan ini hanya terjadi percampuran sebagian.
Cairan campur sebagian
Larutan bercampur sebagian ini terdiri dari 4 macam:
  1. Campuran dengan suhu pelarut kritis maksimal. Contohnya yaitu dalam pencampuran air dan aniline. Apabila kita menambahkan sedikit air maka air akan didapatkan campuran air dalam aniline, ketika kita menambahkan lagi air maka akan terjadi dua lapisan cairan yaitu aniline dalam air atau air dalam aniline dan seberapa banyaknya kita menambahkan lagi cairan ini maka lapisannya akan tetap seperti ini.
  2. Campuran dengan suhu pelarut kritis minimal, diman selama suhu tetap dalam keadaan konstan maka susunan dari cairan ini akan tetap sama.
  3. Campuran dengan suhu pelarut maksiman dan minimal. Contohnya yaitu pada campuran air dan nikotin dengan suhu kritis maksimal 208 ◦c dan suhu minimal 60,8 ◦c.
  4. Campuran caran tanpa suhu maksimal dan minimal. Contoh air dan eter, kedua campuran ini dapat bercampur dengan segala perbandinagn tanpa ada pengaruh dari suhu maksimal atau minimal.

Dari keempat macam jenis diatas, dapat kita ambil salah satu contoh yaitu cairan yang campur sebagian, misalnya ketika mencampurkan air dengan klorofom maka kedua senyawa ini tidak akan saling bercampur, sehingga air akan larut dalam klorofom atau sebaliknya. Tetapi pada kenyataan-nya air dan klorofom hanya akan terjadi percampuran sebagian. Dibawah ini adalah diagram fasa yang menunjukkan air dan klorofom akan bercampur sebagian namun kedua senyawa ini akan campur sempurna ketika ditambahkan asam asetat sehingga membentuk satu fase


Dalam diagram ini air dan kloroform terletak dalam satu garis mendatar sehingga kedua larutan ini disebut campuran biner yang terbentuk dua fase, kedua campuran ini akan menjadi campuran dengan satu fase ketika ditambahkan cukup banyak larutan asam asetat. Mulai dari a_1, pada titik ini kita berada dalam sisitim dua fasa dengan jumlah fasa air lebih banyak dibandingkan dengan kloroform dengan presentasi air 6,2% dan kloroform sebanyak 3,8%. Ketika titik dinaikan lagi pada posisi a_2 terjadi penambahan asam asetat tetapi pada titik ini presentase air lebih banyak didalam kloroform, pada tahap ini campuran dikatakan sebagai cairan bercampur sebagian. Tetapi ketika kita naikkan, pada presentase fase asam asetat semakin meningkat sehingga mengakibatkan air dan kloroform sedikit demi sedikit bercampur dan begitu seterusnya ketika dinaikkan pada titik a_4 fasa air dan kloroform akan semakin bercampur sehingga hanya terdapat satu fasa yaitu asam asetat, karena asam dapat melarutkan keduanya (air dan kloroform).

Atkins. 1993. Kimia Fisika Jilid 1 Edisi Keempat- Jakarta: Erlangga
Soekardjo. 1997. Kimia Fisika- Yogyakarta: Rineka Cipta

Yuni Auladatul Auliyah
16630071
Kimia B